Skip to main content

Kuliah Umum Tanggal 11 dan 12 Oktober 2022

 
 


 
Kuliah Umum yang dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 Oktober 2022. Materi yang disampaikan tentang pemanfaatan TIK dan public speaking. Pusdatin Kemendikbudristek (23/6) – Filosofi pendidikan Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani dari Ki Hajar Dewantara menjadi inspirasi dari digulirkannya kebijakan program Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020. Filosofi pendidikan ini memiliki pesan bahwasanya lingkungan pendidikan menumbuhkan kemerdekaan dan kemandirian dalam pembelajaran. Merdeka Belajar memberi semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode pembelajaran. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK (ICT Literacy), dan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai penggerak pendidikan dituntut memiliki kompetensi keahlian yang cukup untuk memanfaatkan TIK yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi pelajaran di sekolah. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mengamanatkan empat kompetensi yang harus dikuasai guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan TIK: 1) kompetensi pedagodik, yaitu memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran; dan 2) kompetensi profesional, yaitu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Pusdatin Kemendikbud mengadopsi dan mengadaptasi kerangka kerja kompetensi TIK dari UNESCO sebagai standar peningkatan kompetensi TIK guru secara nasional. Program peningkatan kompetensi TIK guru dilakukan secara berjenjang (leveling), yakni level 1 Literasi TIK; level 2 Pendalaman TIK (implementasi); level 3 Kreasi TIK; dan level 4 Berbagi (kolaboratif).

Kegiatan ini diberi nama PembaTIK atau Pembelajaran Berbasis TIK untuk Guru. Pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai kompetensi TIK setiap level dikemas dalam bentuk pembimbingan teknis (bimtek) dan pemanfaatan teknologi untuk e-pembelajaran. Pada level 1, peserta bimtek PembaTIK belajar mandiri secara daring, sedangkan pada level berikutnya hingga level 4 guru belajar mandiri dan mengikuti pembimbingan dari narasumber/fasilitator. Peserta yang berhasil menyelesaikan PembaTIK sampai level 4 dapat menyandang predikat sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB). Para SRB pada dasarnya merupakan para guru hebat yang telah membuktikan kompetensinya secara lengkap. Mereka diharapkan dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi masing-masing dalam menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran

 

Apa itu Public Speaking? – Setiap orang  pasti dapat berbicara, tetapi tidak setiap orang mampu berbicara secara mudah dan menarik di depan umum. Berbicara di depan umum merupakan sebuah kemampuan atau skill yang dapat dipelajari. Tekniknya dapat dengan mudah dipelajari dan sudah menjadi hal umum yang dapat dilakukan oleh banyak orang. Mungkin bagi beberapa orang yang tidak terbiasa berbicara di depan umum, berbicara di depan umum merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, hal tersebut terjadi karena seseorang kadang merasa tidak percaya diri dan tidak menyiapkannya secara baik.Kegunaan berbicara di depan umum sekarang ini tak hanya berlaku untuk mereka yang berada di perguruan tinggi atau ranah pendidikan saja, berbicara di depan umum berlaku di ranah mana saja seperti jika di kampung, berbicara di depan umum digunakan dalam acara arisan warga, pidato, atau seperti dalam ranah keagamaan, berbicara di depan umum digunakan untuk ceramah keagamaan.

Tentunya tak jarang sekarang ini berbicara di depan umum merupakan salah satu hal yang menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan pribadi, sosial, dan kehidupan professional. Bagi mereka yang sudah dikenalkan atau terbiasa berbicara di depan umum, mudah baginya untuk menguasai audiens, tetapi bagi sebagian mereka yang tak terbiasa berbicara di depan umum, akan menganggap bahwa berbicara di depan umum merupakan hal yang menegangkan dan menakutkan.Terbayang bahwa seluruh mata audiens akan tertuju pada sosok yang berbicara di depan umum. Namun, berbicara di depan umum terlepas suka atau tidak suka bagi sebagian besar di era sekarang ini merupakan hal yang wajib dikuasai karena dalam suatu hal dan kondisi yang tak terduga pastinya akan berhadapan dengan sejumlah orang. Tentunya untuk mengatasinya dibutuhkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran. Dengan demikian berikut hal-hal dasar dan tips dari publik speaking.

Comments